Jumat, 11 Juli 2008

Mastodon, Led Zeppelin versi prog-thrash

Band metal tidak selalu merasa menemukan ‘rumah’nya di komunitas underground. Contohnya, Mastodon. Lewat album ketiganya yang berjudul ‘Blood Mountain’, band progresif metal asal Atlanta, AS ini justru merasa sangat senang bisa dikontrak oleh label rekaman besar seperti Warner Bros.. Tanpa ragu, Bill Kelliher (gitar), Brann Dailor (drum), Troy Sanders (bas/vokal) dan Brent Hinds (gitar/vokal) langsung meninggalkan Relapse Records, label indie yang sebelumnya memayungi mereka dan merilis mini album ’Lifesblood’ (2001), ‘Remission’ (2002) dan ’Leviathan’ (2004) yang sempat didaulat sebagai album terbaik tahun 2004 oleh tiga majalah rock bergengsi, Revolver, Kerrang! dan Terrorizer.

Alasan pindah ke label besar sangat simpel. Mastodon butuh pengembangan. “Umur saya sekarang 35 tahun, saya punya istri dan anak. Tentu saja saya nggak bisa melenggang seenaknya ke sana-kemari. Relapse adalah label bagus, tapi kami tak bisa berkembang. Meskipun sekarang sudah jamannya internet, kami tetap harus punya album di toko-toko CD, dan Warner bisa menempatkan CD kami di lokasi di mana Relapse tak mampu melakukannya,” tandas Bill Kelliher kepada majalah Guitar World blak-blakan. Apalagi, Brent Hinds menambahkan, pihak Warner sama sekali tidak membatasi kreatifitas para personel Mastodon. “Kami bilang, kami bukan band radio. Dan ternyata Warner sangat mengerti: ‘Kalian lakukan saja apa yang ingin kalian lakukan, biarkan kami yang memikirkan bagaimana menjualnya.’. F**k yeah!”

MENGHINA DREAM THEATER
Seperti kebanyakan band yang mengonsep musiknya ke arah progresif, Mastodon juga menyebut Pink Floyd dan Rush sebagai panutan utama. Terutama saat menggarap ‘Leviathan’ dan ‘Blood Mountain’. Namun dengan tambahan unsur trash metal, mereka pun lebih setuju jika disebut sebagai band pengusung warna prog-trash. Tapi satu hal yang ditekankan sekali oleh Brent, Mastodon sama sekali tak mau disandingkan dengan Dream Theater. Seperti komentarnya yang termuat di Guitar World berikut ini; “Mereka semua berpakaian seperti kaum homo. Vokalisnya terutama: cara bernyanyinya seperti penyanyi opera, rambutnya, pakaiannya, musiknya... mereka benar-benar homo!”

Di ‘Blood Mountain’, Brent juga mengakui banyak terpengaruh pola musik Led Zeppelin dan The Edge (U2) pada permainan gitarnya. Seperti di lagu ‘Sleeping Giant’ dan ’Pendulous Skin’ yang masing-masing mengingatkan orang pada lagu ‘No Quarter’ dan ‘Heartbreaker’-nya Led Zeppelin.

“Led Zeppelin benar-benar penting. Saya benar-benar bisa merasakan pengaruhnya datang di seluruh lagu, bukan cuma pada intronya,” ungkapnya terus terang. Sementara di intro lagu ‘Sleeping Giant’, Brent menghadirkan sedikit kocokan riff ber-echo yang katanya ia tiru sedikit dari teknik yang dimainkan The Edge di lagu ‘New Year’s Day’.

Di Mastodon, Brent kelihatannya sangat memegang peranan penting di departemen gitar. Terutama untuk permainan dan penempatan solo. Bahkan menurut Bill, jika tak dicegah, solo gitar Brent bisa tersebar di mana-mana. Karena Bill sendiri mengakui Brent punya kemampuan lebih untuk itu. Sementara ia sendiri lebih senang sebagai gitaris ritem dan hanya mengambil alih sedikit porsi solo ketika Brent sibuk menyanyi di panggung. “Saya mulai belajar gitar ketika berumur 15 tahun dan mulai memainkan lagu-lagu milik Van Halen, Scorpions, Led Zeppelin.... Tapi saya nggak bisa memainkan semua solo-nya yang gila-gila, jadi saya coba, bagian ritemnya saja,” ucap pengagum Weezer, Franz Ferdinand, Led Zeppelin, Clutch, Burning Bride dan The Ramones ini terus terang.

Permainan gitar terbaik Brent antara lain diunjukkan di lagu ‘Capillarian Crest’, ‘Siberian Divide’ dan ‘Bladecatcher’. Di situ, gitaris pengagum Jimi Hendrix, Jimmy Page, Frank Zappa dan The Melvins tersebut memamerkan teknik chicken picking, di mana ia menggabungkan penggunaan pick dengan petikan jari. “Saya berasal dari Alabama, jadi instrumen yang pertama kali saya pelajari adalah banjo. Dari situlah lick fingerpicking saya. Teknik ini sangat sulit, kamu memang harus terlahir dengan itu,” jelasnya.

Untuk mendapatkan sound yang diinginkannya di album ini, Brent antara lain menggunakan kombinasi gitar Gibson Custom Flying V, Ibanez Tube Screamer yang dicolokkan ke head (ampli) Marshall 1978 JMP Mark II Lead Series 100-watt plus kabinet Marshall 4x12/speaker Celestion 75-watt. Selain itu, juga ada ‘senjata rahasia’ berupa pedal distorsi bernama Mastortion buatan temannya, John Spears. Menurut Brent, sebelum merekam permainannya menggunakan Mastortion, ia harus menyalin dulu setup volumenya. Karena tenaganya sangat besar. “Bergeser sedikit volumenya, (suaranya) bisa menghancurkan head ampli saya,” koar Brent sedikit berpromosi.

SEJARAH
Mastodon dibentuk tahun 1999 oleh Brann Dailor dan Bill Kelliher yang sebelumnya pernah mengibarkan band bernama Lethargy dan Today is the Day. Di Atlanta, keduanya lantas bertemu dengan Troy Sanders (dari band Four Hour Fogger dan Social Infestation) serta Brent Hinds, juga dari Four Hour Fogger serta band Fiend Without A Face.

Setahun kemudian, kuartet ini mulai membuat rekaman demo yang dikenal dengan judul ‘9 Song Demo’. Demo yang menampilkan vokal dari Eric Saner (vokalis pertama Mastodon) tersebut direkam di kepingan CD-R ini cukup laris manis saat dijual di tempat-tempat konser mereka. Demo ini pula yang lantas di-mastering ulang oleh Relapse Records dan dirilis dengan judul ‘Call of the Mastodon’, awal 2006.

Karena adanya pertentangan dengan personel lainnya, Eric Saner lantas mengundurkan diri sebelum Mastodon mengikat kontrak dengan Relapse Records pada tahun 2001. Tahun itu juga, Mastodon merilis album rekaman pertamanya bertajuk ‘Lifesblood’. Setelah album ‘Remission’, video klip Mastodon yang berjudul ‘March of the Fire Ants’ ditayangkan MTV2. Mereka juga lantas diundang untuk mendukung album kompilasi ‘Headbanger’s Ball’.

‘Blood and Thunder’, salah satu single dari album sukses mereka, ‘Leviathan’ menjadi populer dan masuk di beberapa soundtrack game balap. Tahun 2005, lagu tersebut juga menghiasi album soundtrack ‘Need for Speed: Most Wanted’ serta ‘Project Gotham Racing 3’.

Sebelum pindah ke Warner, dua rilisan penting Mastodon ditelurkan oleh Relapse Records. Masing-masing adalah ‘The Call of the Mastodon’ serta DVD ‘The Workhorse Chronicles’ yang memuat wawancara serta beberapa rekaman konser Mastodon dari era awal karir mereka.

DISKOGRAFI
Mastodon Demo (2000)
Slig Leg (EP, 2001)
Lifesblood (EP, 2001)
March of the Fire Ants (EP, 2002)
Remission (2002)
Emerald (Split 7”, 2003)
Blood and Thunder (Single, 2004)
Leviathan (2004)
Call of the Mastodon (2006)
Crystal Skull (7”, 2006)
Blood Mountain (2006)